Edukasi Pencegahan Stunting Berbasis Digital di Kota Bandung
Abstract
Stunting merupakan sebuah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis yang membuat anak lebih pendek dari usianya. Menurut Kesehatan Republik Indonesia 2020, angka stunting di Indonesia mencapai 27,67% pada 2019 dan berada di bawah standar yang telah ditetapkan oleh WHO yaitu 20% atau 1/5 dari jumlah total anak balita yang sedang tumbuh. Selain asupan gizi pada anak, faktor genetik juga ternyata menjadi penyumbang resiko terjadinya stunting pada anak. Maka adanya tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor gizi dan faktor genetik secara simultan dengan kasus stunting di wilayah Kecamatan Lengkong Kota Bandung pada tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode survei dengan pendekatan melalui proses wawancara, pengumpulan data kuisioner, serta literatur review. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 170 anak di Kecamatan Lengkong mengalami stunting karena adanya hubungan faktor genetik orang tua dan juga anak. Faktor genetik menjadi penyumbang sebanyak 26% stunting pada anak. Tinggi badan, lingkungan, kebersihan air dan juga kebiasaan buruk orang tua sangat berpengaruh terhadap stunting. Karena secara genetik orang tua memiliki gen pewaris dalam kromosom yang diwariskan oleh orang tua. Maka perlu adanya edukasi kepada orang tua dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini sebagai upaya pencegahan stunting pada anak.
Kata Kunci: stunting pada balita, faktor genetik, edukasi stunting
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
@2017-2024
Jl. Hayam Wuruk No. 34-38 Bandung
Politeknik STIA LAN Bandung
Powered by OJS (Open Jounal Systems)