Analisis Kebutuhan Pelatihan Pegawai Administrasi pada Pusat Mata Nasional (PMN). RS. Mata Cicendo Bandung
Abstract
Permasalahan: Pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu cara yang paling populer dilakukan oleh organisasi, baik organisasi pemerintah ataupun swasta. Pelatihan dan pengembangan pegawai dianggap sebagai ujung tombak denyut nadi suatu organisasi. Pelatihan akan sangat bernilai guna ketika apa yang menjadi kesenjangan dapat dieliminasi dengan pelatihan. Namun pada kenyataannya pelatihan terbuang sia-sia dikarenakan kurang efektif nya pelatihan yang telah dilakukan, hal tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah instansi tersebut tidak melakukan analisis kebutuhan diklat sebelum melaksanakan pelatihan. Metode: Penelitian ini mempergunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Proses pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara, dan studi dokumentasi. Temuan: Belum terealisasinya analisis kebutuhan pelatihan itu sendiri yang tidak dipergunakan untuk menentukan kebutuhan pelatihan pegawai seperti apa yang benar-benar dibutuhkan. Selain itu waktu yang dibutuhkan untuk melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan memakan waktu yang cukup panjang, serta kurangnya keterlibatan pihak manajemen dalam membuat identifikasi kebutuhan pelatihan, penentuan kebutuhan dalam tingkat organisasi, pekerjaan dan individu tidak terlaksana dengan baik serta tidak berjalannya koordinasi yang baik antara bagian diklat dengan bagian/unit yang lain. Rekomendasi: Penentuan kebutuhan pelatihan harus melibatkan seluruh level di RumahSakit Mata Cicendo Bandung, baik level yang terendah maupun level yang tertinggi (pihak manajemen) serta unit diklat sebagai unit pelaksana analisis kebutuhan pelatihan hendaknya mempunyai peranan yang baik dalam hal penyusunan analisis kebutuhan pelatihan, dengan prosedur yang benar yang dimulai dari analisis kebutuhan tingkat rumah sakit yang bersumber dari visi, misi rumah sakit serta membuat analisis kebutuhan pelatihan dengan melihat adanya kesenjangan antara kemampuan kerja yang diharapkan oleh rumah sakit dengan kemampuan kerja yang dihasilkan oleh pegawai, kemudian membuat skala prioritas kebutuhan pelatihan dan dapat membuat perencanaan pelatihan pegawai serta mampu memberikan rekomendasi pelatihan seperti apa yang akan dilaksanakan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Mangkunegara, A.A. A. P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: Remaja Rosdakarya.
____________. 2003. Perencanaan dan PengembanganSumberDayaManusia, Bandung: PT. RefikaAditama.
Mangkuprawira, S. 2003. ManajemenSumberDayaManusiaStrategik. CetakanKedua. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Boydell, T.H. 1983.A Guide to the Identificatoion of Training Needs. London: BACIE
Refbacks
- There are currently no refbacks.
@2017-2024
Jl. Hayam Wuruk No. 34-38 Bandung
Politeknik STIA LAN Bandung
Powered by OJS (Open Jounal Systems)