Strategi Implementasi Kebijakan Peningkatan Kompetensi di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)

Abstract

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan bidangnya. Permasalahan yang ada, belum semua guru tersentuh oleh  program kebijakan peningkatan kompetensi; program kebijakan peningkatan kompetensi porsi terbesar masih menjalankan program prioritas pusat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik analisis menggunakan matriks IFAS-EFAS dan matriks SWOT. Implementasi kebijakan peningkatan kompetensi belum berjalan maksimal karena tidak sesuai dengan teori, dimana gap yang ditemukan ada variabel yang masih rendah yaitu: dari variabel isi kebijakan, (1) Kepentingan yang mempengaruhi kebijakan: Program pusat masih menjadi prioritas pelaksanaan peningkatan kompetensi (2) Kedudukan pembuat kebijakan: harus menambah kapasitas peserta sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan (3) Sumber daya, besaran anggaran khusus  peningkatan kompetensi bidang IPA masih sedikit; sedangakan dari variable lingkungan implementasi, (1) Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat: mengembangkan sistem diklat yang mampu melayani secara masif (2) Karakteristik lembaga dan penguasa: belum sinerginya keterdukungan anggaran terhadap program. Berdasarkan analisis dengan menggunakan teori Grindle didapatkan hambatan yang menjadi permasalahan yaitu karena lembaga harus menjalankan program prioritas pusat sehingga alokasi anggaran untuk program peningkatan kompetensi bidang IPA terbatas.