collaborative governance dalam pengelolaan wilayah pesisir untuk pengentasan kemiskinan di Desa Kohod
Abstract
Dalam penelitian ini membahas proses Collabotative Governance dalam pengelolan wilayah pesisir di Desa Kohod yang melibatkan OASE, Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Peneliti memfokuskan pada collaborative Governance dalam pengelolaan wilayah pesisir di Desa Kohod kecamatan Pakuhaji, peneliti ingin mengetahui bagaiaman proses kolaborasi dalam program kampung sejahtera di Desa Kohod tersebut. Yang mana peneliti menggunakan teori proses collaborative governance menurut Cris Ansell dan Gash Alison. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data, observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini berdasarkan indicator yang peneliti gunakan bahwa proses kolaborasi antara OASE, Pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dengan melakukan koordinasi, rapat, diskusi, hingga diskusi langsung dengan masyrakat Desa Kohod yang mana supaya para stakeholder mengetahui bagaimana pemasalahan yang ada di Desa Kohod ini, dan apa saja yang diinginkan masyarakat supaya bisa mengatasai permasalahan terutama dalam pengentasan kemiskinan. Stakeholder memilki komitmen dalam program ini, komitmennya berupa MoU serta bisa dilihat dari visi misi OASE. Output dari program ini adalah desa kohod saat ini menjadi desa percontohan, yang mana lahan-lahan kosong dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menanam sayuran. Serta adanya pelatihan-pelatihan kewirausahaan hingga saat ini mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Serta inftrastruktur yang sudah memadai, terutama jalan-jalan utama penghubung desa kohod yang saat ini sudah diperbaiki hingga memperbaiki Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Kata kunci : Collabotative Governance , Desa Kohod, Wilayah Pesisir, OASE
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anindyati, H. (2017). Kementrian PURP Wujudklan Kampung Sejahtra di Desa Kohod. Jakarta: Liputan6.
Ansell, C., & Gash, A. (2007). Collaborative Governance in Theoty and Practice. Jurnal of Public Administration Reesearch and Theory.
BPS. (2015, Mei 16). Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang. Retrieved from Analisi dan Perhitungan Tingkat Kemiskinan Tahun 2015.
Dewi, A. A. (2018). Model Pengelolaan wilayah Pesiisr Berbasis Masyarakat : Community Based Development. Jurnal Penelitian Hukum, Vol 18 No 2 Juni.
Emerson, K., Nabatcha, T., & Balgoh, S. (2012). An intergrrative Framework for Collaborative Governance. Jounal of Public Administration Rezearch and Theory.
Hardini. (2011). Hubungan Antara Pertumbuhan Penduduk, Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kualitas Lingkunga di KotaSemarang. Skripsi.
Moleong. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
OASE. (2017). oasekabinetkerja. Retrieved November 05, 2018, from http://oasekabinetkerja.org
Putri, A. A. (2018). Pengeoloaan Wilayah Pesiisr di Desa Muara Kecamatab Teluk Naga Kabupaten Tangerang. Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtasaya.
Sara, L. (2014). Pengelolaan Wilayah Pesisir. Bandung: Alfabet.
Sardono, E. D. (2017). Desentralisasi dan Pengelolaan Wilayah Pesisir di Indonesia Studi Pada Desa Kohod Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang. Jurnal Kawistara, Vol 7 No 03, 22 Desember 2017.
Suharto. (2008). Pendampingan Sosial dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin. Retrieved from Konsep dan Stategi: http://www.policy.hu/suharto/modul_32.html
Refbacks
- There are currently no refbacks.
@2017-2024
Jl. Hayam Wuruk No. 34-38 Bandung
Politeknik STIA LAN Bandung
Powered by OJS (Open Jounal Systems)