Konsep Kolaborasi Multi Helix dalam Implementasi Kebijakan Kesehatan di Timor Leste

ayuning budiati

Abstract


Kolaborasi antara Lembaga Administrasi Negara di Indonesia dengan  Instituto Nacional da Admnistracao Publica-Comissao da Funcao Publica (INAP) negara Timor Leste salah satunya adalah dengan pengadaan pelatihan-pelatihan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Pegawai Negeri Sipil Timor Leste. Kolaborasi yang sudah dilaksanakan masih bersifat kolaborasi minimum Quadruple helix yang terdiri dari pemerintah, swasta, masyarakat, akademisi dan media. Namun, masih bersifat minimum belum optimal diantara aktor-aktor tersebut dan belum bersifat multi helix. Misalnya masyarakat dalam bentuk komunitas atau community based involvement belum ada, serta penggunaan teknologi informasi dan media sosial masih terbatas. Padahal whatsapp sangat populer digunakan di Timor Leste.

Konsep kolaborasi multi helix yakni kesadaran antara aktor-aktor pembangunan di Timor Leste yakni pemerintah, swasta. masyarakat, media, akademisi dan komunitas-komunitas yang ada termasuk komunitas gereja strategik menentukan dalam meningkatkan pencapaian tujuan kebijakan kesehatan. Kesadaran dan aktor-aktornya strategik menentukan efektivitas pencapaian tujuan organisasi dan kolaborasi itu sendiri. Menjadi pembeda dengan kerjasama biasa.

            Penelitian ini bersifat deskriptif analisis metodenya dan dengan pendekatan kualitatif. Perolehan data dilakukan juga dengan observasi dan wawancara mendalam dengan para informan di Timor Leste.

            Hasil dari penelitian ini adalah masih diperlukannya lagi peningkatan kolaborasi multi helix dengan bantuan teknologi informasi dan media sosial agar pencapaian tujuan kesehatan di Timor Leste dapat ditingkatkan.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



@2017-2024
Jl. Hayam Wuruk No. 34-38 Bandung
Politeknik STIA LAN Bandung
Powered by OJS (Open Jounal Systems)