Tantangan Implementasi Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara dalam Mendukung Agenda Reformasi Birokrasi di Pemerintah Daerah

Abstract

Setelah diimplementasikan selama kurang lebih empat tahun, capaian penerapan manajemen talenta ASN masih jauh dari yang diharapkan. Hingga Juli 2024, baru 6,5% dari total instansi pemerintah yang sudah siap atau sudah melaksanakan manajemen talenta. Capaian tersebut juga masih jauh dari target di dalam RPJMN 2020-2024, yaitu sebanyak 35% di tahun 2024. Sehingga perlu dilakukan kajian terkait kendala dan masalah yang dialami instansi pemerintah dalam mengimplementasikan manajemen talenta untuk menjadi bahan masukan bagi pengambil kebijakan. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, dan FGD, dan studi dokumentasi lalu dianalisis menggunakan analisis kualitatif. Temuan menunjukan terdapat enam hambatan dalam implementasi manajemen talenta ASN, yaitu perubahan kebijakan nomenklatur jabatan pelaksana yang terlalu sering diganti; tidak semua pegawai mendukung penerapan manajemen talenta; pemetaan potensi dan kompetensi pegawai membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit; penilaian kinerja ASN belum sepenuhnya terukur dan objektif; tidak tersedianya data pegawai yang valid dan up to date; belum meratanya pemahaman tentang perencanaan pengembangan talenta. Berdasarkan hasil analisis akar masalah, rekomendasi kebijakan yang disarankan adalah optimalisasi transfer knowledge dan skill melalui media yang variatif; optimalisasi tools yang dibutuhkan, dan mendorong komitmen instansi pemerintah melalui kebijakan nasional.