Pemberdayaan Kelompok Buruan SAE ditinjau melalui Teori ACTORS

Abstract

Program urban farming melalui pembentukan Kelompok Buruan SAE di Kota Bandung merupakan upaya Pemerintah Kota Bandung untuk mengatasi permasalahan yang diakibatkan oleh tingkat ketergantungan pangan yang tinggi serta keterbatasan akibat alih fungsi lahan pertanian. Oleh karenanya, masyarakat sebagai pilar penyokong dalam program urban farming harus ditingkatkan peranannya melalui proses pemberdayaan agar mampu menciptakan ketahanan pangan melalui pemenuhan kebutuhan skala rumah tangga secara mandiri dan berkelanjutan. Tulisan ini bermaksud mendeskripsikan bagaimana pemberdayaan Kelompok Buruan SAE untuk menunjang program urban farming di Kota Bandung ditinjau dari teori pemberdayaan ACTORS oleh Cook dan Macaulay yang terdiri dari aspek Authority, Confidence and Competence, Trust, Opportunities, Responsibilities, dan Support. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomena dipilih dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi dan wawancara kepada para informan. Teknik verifikasi data menggunakan triangulasi metode dan analisis data menggunakan analisis data fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberdayaan Kelompok Buruan SAE di Kota Bandung ditinjau dari teori ACTORS belum sepenuhnya berjalan dengan optimal. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya sarana dan prasarana, sumber daya finansial, serta jumlah sumber daya manusia yang tidak seimbang dengan kondisi dan luas wilayah di Kota Bandung. Hal tersebut mengakibatkan  pelaksanaan pemberdayaan Kelompok Buruan SAE  belum terlaksana secara merata.