Komunikasi dalam Penyelesaian Konflik Lahan Pertanahan antara Masyarakat dengan Korporasi Properti

Abstract

Konflik lahan pertanahan ini terjadi antara korporasi property yaitu PT. Rizky Jaya Property dengan masyarakat. Awal mula konflik ketika masyarakat merasa haknya tidak diberikan oleh korporasi sebagaimana yang dijanjikan berupa surat-surat tanah yaitu AJB/SHM. Ada tiga tahap konflik yang berlangsung yakni tahap yang disebut prakonflik atau tahap keluhan, tahap konflik (conflict), dan tahap sengketa (dispute). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat lebih cenderung menyukai cara contending (bertanding) dalam menyelesaikan konflik yakni sebanyak 79%, hanya 15% diantaranya yang masih ingin menempuh upaya pemecahan masalah (problem solving). Adapun mekanisme penyelesaian konflik melalui jalur di luar pengadilan (non litigasi) melalui mediasi menurut penulis adalah langkah terbaik yang dapat ditempuh, dengan menjalin komunikasi persuasif kepada para pihak yang berselisih paham diyakini sebagai solusi.

Kata Kunci: Konflik, korporasi, komunikasi