Inovasi Pembangunan Desa melalui Pengelolaan Desa Wisata di Jawa Barat (Studi di Desa Wisata Cibuntu Kuningan dan Desa Wisata Ciburial Garut)
Abstract
Upaya perbaikan kehidupan masyarakat desa menjadi pusat perhatian Pemerintah saat ini, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Salah satu langkah strategi yang dilakukan adalah dengan membangun Desa Wisata. Munculnya desa wisata merupakan suatu ide inovasi yang bertujuan untuk membuat kawasan yang ada di suatu desa menjadi magnet dan daya tarik bagi orang-orang dari luar guna meningkatkan atau memperbaiki taraf kehidupan masyarakat di desa. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan seperti apa model pengelolaan desa wisata yang dilakukan di Desa Wisata Cibuntu Kuningan dan Desa Wisata Ciburial Garut guna meningkatkan ekonomi masyarakatnya. Dengan menggunakan metode deskriptif-eksploratif melalui pengumpulan data wawancara secara mendalam kepada informan kunci dan observasi ditemukan bahwa model pengelolaan Desa Wisata Cibuntu Kuningan dan Desa Wisata Ciburial Garut berbasis pada komunitas atau warga desa. Pengembangan desa wisata berbasis komunitas menjadi model pengelolaan desa wisata pada kedua desa wisata tersebut.Adapun efektivitas dalam pengelolaannya ditentukan oleh faktor kepemimpinan kepala desa, partisipasi warga masyarakat desa, keterlibatan pihak eksternal dan kuatnya modal sosial.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Creswell, John W., (2010). Research Design: Qualitative,Quantitative and Mixed Methods Approaches. (cetakan pertama, terjemahan), Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dasgupta, Partha and Serageldin, Ismail (eds.) 2000. Social Capital. A Multifaceted Perspective.Washington DC:International Bank for Reconstruction and Development / The World Bank.
DiLavoro, Nota. 2006. The Empirics of Social Capital and Economic Development: A Critical Perspective.Social Science Research Network Electronic Paper Collection, p 1-36.
Fukuyama, Francis., 2002. Trust: Kebajikan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran. Qalam: Yogyakarta.
Ife, Jim and Frank Tesoriero. (2008). Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi. Dalam Sastrawan Manullang, dkk (ed terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Milles, Matheuw, B. & A. Mitchel Huberman. (1992). Qualitative Data Analysis, Beverly Hills: Sage Publication, Inc
Riggs, Fred. W., (1971). Frontiers of Development Administration. Duke University Press.
Soekadijo, R.G., 2000, Anatomi Pariwisata: Memahami Pariwisata sebagai System Linkage’ Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Agranoff, Robert, and Michael McGuire. 1998. Multi-Network Management: Collaboration and The Hollow State. dalam Journal of Public Administration Research and Theory 1: 67-91
Aref, Fariboz, Redzuan, Ma’rof and Sarjit Gill. 2010. Dimensions of Community Capacity Building: A review of its Implications in Tourism Development. Journal of American Science, 6 (1), p 172-180.
Bramwell, Bill and Sharman, Angella. 2000. Approaches to Sustainable Tourism Planning and Community Participation: The Case of The Hope Valley, dalam Richards, Greg and Hall, Derek (eds.). Tourism and Sustainable Community Development. London:Routledge, p 7-36.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
@2017-2024
Jl. Hayam Wuruk No. 34-38 Bandung
Politeknik STIA LAN Bandung
Powered by OJS (Open Jounal Systems)