Sociopreneurship Sebagai Upaya Pemberdayaan di Kota Tasikmalaya

Siti Widharetno Mursalim, Tetty Kurniati

Abstract


Beberapa tahun terakhir ini, konsep kewirausahaan sosial (social entrepreneurship/sociopreneurship) mulai berkembang di Indonesia. Sociopreneurship menjadi fenomena sangat menarik saat ini, karena perbedaannya dengan wirausaha tradisional yang hanya fokus terhadap keuntungan materi dan kepuasan pelanggan, serta signifikansinya terhadap kehidupan masyarakat. Sociopreneurship berfokus pada misi sosial dan tujuan sosial yang dalam pelaksanaannya memerlukan aktivitas inovatif yang menciptakan nilai sosial di dalamnya. Dalam penelitian ini, penulis mencoba mengaitkan antara aktivitas Sociopreneurship dengan upaya pemberdayaaan. Bagaimana pemberdayaan sebagai “helping people to help themselves†dapat benar-benar memandirikan masyarakat Kota Tasikmalaya, khususnya yang berada di Desa Tundugan. Dari hasil penelitian secara kualittatif, banyak ditemukan bahwa pemberdayaan melalui social entrepreneurship memberikan dampak postitif dalam pengembangan kemandirian masyarakat Desa Tundugan

Kata Kunci: pemberdayaan, social entrepreneurship, sociopreneurship

Full Text:

PDF

References


Abu-Saifan, S. (2012). “Social Entrepreneurship: Definition and Boundariesâ€. Technology Innovation Management Review. February 2012: 22-27.

Acs,J Zoltan, Szerb Laszlo, dan Llyod Ainsley. 2018. Global Entrepreneurship Index. USA: GEDI Institute.

Dees, J. G. (1998). “The Meaning of Social Entrepeneurshipâ€. https://centers.fuqua.duke.edu/case/wp-content/uploads/ sites/7/2015/03/Article_Dees_MeaningofSocialEntrepreneurship_2001.pdf. Tanggal akses 16 Desember 2019.

Fotheringham, S., Saunders, Chad. (2013). “Social enterprise as Poverty Reduction Strategy for Womenâ€. Social Enterprise Journal, Vol. 10 No. 3, 2014, pp 176-199.

Haryati, Dewi Meisari (Ed). 2015. Social Entrepreneurship. https://www.dbs.com/iwovresources/pdf/indonesia/socialgood/Berani-jadi-SE-24Jun2015-final.pdf. Diakses pada tanggal 14 Februari 2020.

Haugh, H.M and Talwar, S. (2014). “Linking Social Entrepreneurship and Social Change: The Mediating Role of Empowermentâ€. Journal Business Ethics, 133: 643-658 (2016).

Kusumasari, Suyatna, dkk, 2015. Memahami Model Bisnis Organisasi Sosial (Social Entrepreneurship) diIndonesia. Yogyakarta: Gava Media.

Levander, U. (2010). “Social enterprise: Implications of emerging institutionalized constructionsâ€. Journal of Social Entrepreneurship, 1(2), 213-230.

Mort, G., Weerawardena, J., Carnegie, K. (2003). “Social Entrepreneurship: Towards Conceptualisationâ€. International Journal of Nonprofit and Voluntary Sector Marketing, Vol. 8 No. 1, pp. 76-88.

Nicholls,A. (2006). Social Entrepreneurship: New Models of Sustainable Social Change. New York: Oxford University Press.

Nicholls, A. (2006). Playing the Field: A New Approach to the Meaning of Social Entrepreneurship. Social Enterprise Journal, 2.1, pp. 1–5;

Osterwalder, A, Pigneur,Y. 2010. Business Model Generations. London: Aalto University.

Santosa, Setyanto P., 2007, “Peran Social Entrepreneurship dalam Pembangunanâ€, Makalah dipresentasikan di acara Seminar “Membangun Sinergisitas Bangsa Menuju Indonesia Yang Inovatif, Inventif dan Kompetitifâ€, Universitas Brawijaya.

Tan, Wee Ling, John William, Teck Meng Tan (2005), “Defining the social in social entrepreneurship: Altruism and Entrepreneurshipâ€. International Entrepreneurship and Management Journal, pg 53-365.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.



@2017-2024
Jl. Hayam Wuruk No. 34-38 Bandung
Politeknik STIA LAN Bandung
Powered by OJS (Open Jounal Systems)