Menakar Periode Kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Pasca Pilpres 2019

Abstract

Periode Kepemimpinan Presiden sudah merupakan ketentuan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagaimana terdapat dalam Pasal 7 “ Presdien dan Wakil Presiden Memegang Jabatan Selama 5 Tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali†. Masalah  yang terjadi pasca Pilpres 2019 Pihak Oposisi berpandangan bahwa dugaan penyalagunaan kekuasaan  Presiden sangat dimungkinkan jika Patahana diikutsertakan dalam perebutan tahta  Presiden kedua kalinya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dimana peneliti secara langsung dapat mengeksplor dan memahami gejala sosial yang terjadi dengan mewawancarai partisipan melalui  pertanyaan secara umum terstruktur dan mendalam. Hasil yang didapatkan dalam penelitian “Menakar Periode Kepemimpinan Presiden Republik Indonesiaâ€Â  dengan menggunakan Teori Kepemimpinan Joseph C Rost, bahwa Periode Kepemimpinan Presiden dapat disesuikan apabila unsur masyarakat (pengikut) , Niat /kemauan politik pemimpin ( DPR/MPR), perubahan, tujuan, serta tanggung-jawab dan  Anggaran yang memadai bersinergi satu dengan lain sehingga proses perubahan kebijakan periode kepemimpinan Presiden terlaksana dengan baik.

Kata Kunci : Kepemimpinan,Oposisi,Pemilihan Presiden, Perubahan