Strategi Bidang Penyuluh Industri Dalam Pemberdayaan Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Garut

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi bidang penyuluh industri dalam pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Garut. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis, penelitian ini mengkaji kondisi pemberdayaan IKM yang dilaksanakan oleh Bidang Penyuluh Industri Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan 42.702 unit IKM yang harus dilayani oleh empat orang penyuluh, terjadi ketimpangan kapasitas yang signifikan dalam pelaksanaan program pemberdayaan. Kondisi ini berdampak pada efektivitas program, dimana pelatihan dan pendampingan cenderung difokuskan pada IKM yang telah terlibat sebelumnya. Melalui analisis SWOT, ditemukan bahwa program pemberdayaan berada pada posisi Kuadran II yang memiliki kekuatan internal solid berupa dasar hukum yang jelas, peran penyuluh yang aktif, koordinasi dengan dinas terkait, dan keberadaan IKM bersertifikat sebagai role model. Program ini menghadapi tantangan berupa keterbatasan literasi digital pelaku IKM, persaingan produk impor, dan ketidakstabilan ekonomi lokal. Strategi pemberdayaan mengimplementasikan tiga tahapan pemberdayaan Sulistiyani (2004) yaitu enabling melalui penciptaan iklim kondusif dan identifikasi masalah partisipatif, empowering melalui penguatan kapasitas dan kemitraan dengan perguruan tinggi, serta protecting melalui pendampingan legalitas usaha dan perlindungan hukum. Meskipun menghadapi tantangan struktural, program ini berhasil menciptakan model pembinaan efektif dengan pendekatan selektif dan bertahap, serta membuka peluang ekspansi melalui digital marketing dan penetrasi pasar ekspor seperti yang dicapai produk kulit Garut.