Collaborative Governanve dalam Penanganan Darurat Sampah di Kota Cimahi

Abstract

Peneltian ini  bertujuan untuk menganalisis tata kelola kolaborasi dalam penanganan darurat sampah di Kota Cimahi, mengidentifikasi peran aktor kunci, serta faktor pendukung dan penghambatnya.  Pada tahun 2025, tepatnya pasca Idul Fitri, Kota Cimahi ditetapkan darurat sampah dikarenakan meningkatnya timbulan sampah hingga mencapai 500 ton di 14 TPS, dengan keterbatasan ritase pengangkutan menuju TPA Sarimukti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan menelaah literatur akademik, dokumen kebijakan, serta laporan resmi pemerintah daerah terkait penanganan darurat sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah berperan sebagai fasilitator melalui kebijakan, regulasi, dan pelatihan teknis bagi pengangkut sampah; masyarakat berkontribusi dalam pemilahan dan pengolahan mandiri sampah organik; sementara sektor swasta mendukung melalui pengembangan teknologi komposting, maggotisasi, dan insinerator. Proses kolaboratif diperkuat melalui forum dialog yang menghasilkan kesepakatan jadwal pengangkutan, pemanfaatan teknologi, dan insentif warga. Implementasi kolaborasi ini meningkatkan tingkat pemilahan sampah hingga 70 persen dan mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih aktif dalam pengelolaan sampah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa collaborative governance merupakan pendekatan strategis yang mampu memperkuat efektivitas penanganan darurat sampah sekaligus menjadi model tata kelola berkelanjutan yang dapat direplikasi di daerah lain.

Kata Kunci: collaborative governance; darurat sampah; pengelolaan sampah.